Sabtu, 06 Agustus 2016

Secangkir Teh Manis dan Biskuit Malkies

"Nak...km ingin Ayah buatkan minuman apa pagi ini?", tanya Ayahku
"Tidak Ayah, tidak usah repot-repot, nanti biar aq buat sendiri saja...", kataku
"Ah....santai saja Nak, km kan msh byk pekerjaan...sesekali biarkan lah Ayahmu ini memanjakanmu..."
"Baiklah Ayah...secangkir teh manis sepertinya mantap..."

Ayahku pun lantas beranjak menuju dapur,
Kusimak dg seksama bunyian2 "khas bartender" yg mengalun dr dapur rumahku,
Bunyi air mendidih dlm ketel, bunyi gemericik air yg dituangkan scr berirama k dalam cangkir, bunyi perpaduan antara sendok dan cangkir yg saling bersenggolan dlm adukan, dan bunyi2 lainnya...

Tak lama berselang, Ayahku pun datang dengan secangkir teh manis "permintaanku" di tangan kanannya dan....
"Wow....ada sepiring biskuit malkies bertabur gula di tangan kirinya"

"Nak....ini tes manis dan sedikit biskuit untukmu...smg bs menambah semangatmu dlm mengerjakan tugas2mu...," kata Ayahku.

"Wah...terimakasih sekali Ayah...
Teh manis dan biskuit malkies ini nampaknya akan habis lebih dulu sebelum aku memulai mengerjakan tugasku...(saking sayangnya utk dilewatkan)...hahaha", kataku.

" Sruuupph..., hmm...nikmat sekali rasa teh manis buatan Ayahku ini...
Manisnya pas...!, apalagi jika diminum ketika masih panas...(Tentunya dg kadar panas yg bs ditoleransi organ mulut)

1 seruput demi seruput, kupindahkan cairan teh dr cangkir itu ke dlm mulutku...
Hmmm....perpaduan antara aroma, rasa dan kehangatan...membuat teh manis itu terasa semakin nikmat bagiku...

Oya..., ada biskuit malkies bertabur gula juga disini...
Hmmm...yummy, taburan gula diatasnya semakin menambah "manisnya" pagiku ini....
Sepotong demi sepotong, kulahap biskuit malkies yg berjejer rapi di atas piring itu...
Kadang kumakan langsung utk merasakan kerenyahannya, kadang kucelupkannya di dlm teh-seperti yg biasa dicontohkan oleh model-model iklan dlm layar televisi...

Karena haus, kuambil cangkir teh manis yg sedikit "terabaikan" oleh malkies itu, dan kuseruput isinya...

"Hmmh...., ada yg sedikit berbeda dari rasanya...", gumanku.
Teh manis itu kini tak senikmat ketika awal aku meminumnya...
Rasanya kini tak begitu manis, biasa2 saja...sedikit tawar malah...!

Aku pun berpikir, kenapa rasanya bisa berubah...padahal aku hny " meninggalkan/mengabaikan" nya tdk terlalu lama?

Oh...akhirnya aq menyadari suatu hal...!,
Ternyata... Rasa manis yg disuguhkan oleh biskuit malkies bertabur gula itu telah mengalahkan efek manis dr "Teh Spesial buatan Ayah"...

Teh manis yg awalnya terasa sangat nikmat kurasakan, kini berasa hambar...biasa2 saja...

Pikiranku kembali menganalisa....
"Hmmm... Ternyata kehidupan kita ini bisa diibaratkan spt " Secangkir teh manis dan biskuit malkies' itu...".

Ternyata...
Jika kita terbiasa dg nikmat2 yg kecil (sederhana), dan kita bisa mensyukurinya...maka nikmat2 kecil SUDAH SANGAT CUKUP bagi kita...

Namun,
Bila dr nikmat yg kecil td kita ingin beranjak kpd nikmat2 yg LEBIH BESAR lagi,
Maka biasanya, apabila qt sudah terbiasa dg nikmat yg lebih besar itu, mk nikmat yg kadarnya lbh kecil seringkali mudah qt ingkari (kufur nikmat-na'udzubillaah)

Simplenya begini,
Ada orang yg dulunya hanya memiliki sebuah motor yg terbilang cukup lawas pada zamannya...
Namun ia mensyukurinya,
motor "butut" itu ia gunakan kemana saja, dan telah banyak "berjasa" dlm hidupnya... Ia lalu berkata "Motor ini sangat berarti bagiku, dan aku mensyukuri (menikmati) berkendara dg nya"

Seiring berjalannya waktu,
Alhamdulillah, taraf ekonomi orang tsb kian meningkat..
Kini ia telah memiliki rumah mewah, dan mobil yg terbilang sangat-sangat berkelas pada zaman itu... Mobil itu begitu nyaman, bahkan sangat-sangat nyaman...
Lubang besar yg sering mengganggu bahkan mencelakakan pengendara lain, namun bg orang yg berada dlm mobil mewah itu nampak seperti tidak pernah ada (saking nyamannya...).

Nah,
Bila orang sdh terbiasa dg "nikmat yg besar" (rumah megah, mobil mewah, dll) pada suatu waktu "diminta" utk merasakan "nikmat yg lbh kecil" (di bawah standarnya), umumnya akan muncul perasan tidak suka, menderita, bahkan "terkadang" sering mencela...

Padahal,
Bagi orang yg biasa hidup sederhana (yg taraf hidupnya dibawah standar "Orang Kaya" td), itu merupakan sebuah kenikmatan yg luar biasa...

Sehingga dpt ditarik sbuah ksimpulan, bahwa:

"Kenikmatan itu sejatinya bukan berdasarkan wujud BESAR atau KECILnya nikmat tersebut,
Namun,
Kenikmatan itu diukur dari bagaimana KEMAMPUAN qt dlm MENSYUKURInya..."

Maka,
Sebaiknya diri qt ini harus selalu bersyukur...
Diberi nikmat yg kecil harus bersyukur...
Diberi nikmat yg besar harus LEBIH BERSYUKUR LAGI...!

Allah tidak melarang kita utk menjadi kaya, memiliki rumah megah, mobil mewah, dsb...Tidak...

Yang tdk Allah sukai adalah bila qt berlebih-lebihan, riya', sombong, melupakan rasa syukur qt kepada Nya, atau melupakan hak-hak org lain yg terdapat dlm harta qt...

1 hal yg harus selalu dicamkan bila qt mjd kaya adalah:
"Semakin banyak harta mk akan semakin berat pertanggungjawaban qt dihadapan-Nya kelak...", mk bila qt kaya, qt harus extra hati2 dlm membelanjakan harta...

Yg sebaiknya dilakukan (menurut saya) adl:
Jika taraf hidup qt sudah "terlanjur" tinggi dbanding yg lainnya, mk sering2lah bergaul dg orang2 yg lbh sederhana khidupannya, shg qt terus merasakan dan mensyukuri NIKMAT2 yg Allah berikan (baik yg kecil, apalagi yg besar)

Nabi SAW pernah bersabda:
"Barangsiapa yg tidak bersyukur pd hal yg kecil, mk ia tidak akan bersyukur pd hal yg besar..... " (H.R. Ahmad)

Barangkali apa yg dilakukan oleh para pemimpin qt bs qt dijadikan contoh..., bgmn mereka "turun ke bawah" merangkul dan membersamai masyarakat "wong cilik"...
Namun, tentunya itu jangan hanya sebatas pencitraan pd musim kampanye sj, tp memang krn keikhlasan dr diri qt, spy selalu ingat dan mensyukuri nikmat yg Allah berikan kpd qt...

Wallaahu a'lam....

***

Tak terasa, cukup lama diriku ini merenung...
Kulihat jam Analog yg terpampang pd layar desktop komputerku...

" ALAMAAAAKK...!!., sudah jam segini tp tugasku belom juga kelar....
Sudah mepet deadline lagi....!
Waduuuuh.... mana teh manis dan biskuit malkies nya sudah habis....

Oh, tidaaaaakkkk.....!!!" (=))


Sekian,

By: ibadibadi
Ahad, 7-8-16 @home







Tidak ada komentar:

Posting Komentar